Jumat, 02 Desember 2011

Pemimpin melihat Hari Esok




There are many elements to a campaign. Leadership is number one. Everything else is number two. (Bernd Brecher dalam Tom Stevens, 2006 )
Oleh:
Jaluanto. SPT.*)
Abstraksi

Penelitian dan pembahasan mengenai kepemimpinan dari sekitar tahun 1930 an hingga kini, selalu berkembang dan merupakan topik yang menarik untuk digagas dan didiskusikan. Pendekatan teori untuk menjelaskan apa dan  bagaimana kepemimpinan telah banyak dilakukan oleh pakar manajemen. Pendekatan perilaku, pendekatan karakteristik pribadi, sampai pendekatan situasional dilakukan untuk menguraikan teori kepemimpinan. Pada intinya teori-teori ini menyatakan, Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain (dengan pengaruh dan gaya, cara tertentu) untuk mencapai tujuan.
Pembahasan Pemimpin melihat hari esok, diilhami oleh situasi lingkungan yang kurang kondusif bagi perkembangan manajemen tempat bekerja. Pemimpin-pemimpin yang baik harus mempunyai kemampuan manajerial seperti Penyederhanaan dan Lebih banyak Pendelegasian, kemudian dalam bekerja,  satu orang membutuhkan orang lain dalam mencapai tujuan yang diinginkannya,  untuk ini pemimpin harus memperhatikan Kemitraan, Sikap Lintas Budaya, Pemimpin yang baik bukannya dilayani melainkan memberikan Pelayanan, dan memperhatikan Revolusi Informasi. Untuk melengkapinya, pemimpin juga harus mempunyai karakteristik pribadi yang dapat mengayomi bawahannya atau pengikutnya. Ini merupakan usaha mensinergikan dua hal yang berbeda yang dapat saling melengkapi

Kata kunci: Kepemimpinan, kemampuan manajerial, karakteristik pribadi.

Pendahuluan
 Revolusi globalisasi sepertinya tidak akan berhenti pada sebuah bidang atau suatu masa tertentu. Saat ini pengaruh globalisasi ini tampak di bidang manajemen, politik, teknologi, dan komunikasi. Masyarakat pada jaman mobilisasi tanpa batas Negara dalam berkompetisi di bidang bisnis, pengembangan gagasan, dan pemanfaatan sumber daya manusia.
Dalam situasi semacam ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, misalkan, bisnis yang seperti apa harus dilaksanakan?, bagaimana ilmu pengetahuan akan mengubah kehidupan manusia?, apakah perlombaan menumpuk kekayaan menjadi tren gaya kehidupan?, bagaimana norma-norma kehidupan bermasyarakat akan berubah? Pemimpin di segala sektor musti memperhatikan hal-hal semacam itu dalam menjalankan tugasnya.

Rumusan Masalah
            Pumpunan artikel ini mengarah kepada :
  1. Apa perilaku manajerial pemimpin dengan memperhatikan kondisi dan situasi lingkungan saat ini yang semakin mengglobal?
  2. Karakteristik pribadi apa yang dapat dipelajari dari seorang pemimpin?



 
*) Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNTAG Semarang


Kamis, 13 Oktober 2011

Teori Kepemimpinan Kontigensi Fiedler


Kepemimpinan manajerial telah mempengaruhi kegiatan organisasi dalam banyak cara. Pengaruh-pengaruh ini termasuk memotivasi bawahan, sumber daya anggaran yang langka, dan melayani sebagai sumber komunikasi. Selama bertahun-tahun para peneliti telah menekankan pengaruh kepemimpinan pada kegiatan bawahan. Penekanan ini oleh para peneliti memunculkan teori-teori tentang kepemimpinan. "Teori, pertama dan mungkin yang paling populer Teori situasional terdepan adalah Teori Contingency Efektivitas Kepemimpinan 'yang dikembangkan oleh Fred E. Fiedler " (Bedeian, Glueck 504).  Teori ini menjelaskan bahwa kinerja kelompok adalah hasil dari interaksi dari dua faktor. Faktor-faktor ini dikenal sebagai gaya kepemimpinan dan situasional favorableness. Kedua faktor ini akan dibahas bersama dengan aspek lain dari teori Fiedler. "Dalam model Fiedler, efektivitas kepemimpinan adalah hasil interaksi antara gaya pemimpin dan karakteristik lingkungan tempat pemimpin bekerja" (Gray, Starke 264).
Faktor besar pertama dalam teori Fiedler dikenal sebagai gaya kepemimpinan. Ini adalah sistem interaksi yang konsisten yang terjadi antara seorang pemimpin dan kelompok kerja. "Menurut Fiedler, gaya kepemimpinan seorang individu tergantung pada kepribadiannya dan, dengan demikian, gaya kepemimpinannya tetap" (Bedeian, Gleuck 504). Dalam rangka mengklasifikasikan gaya kepemimpinan, Fiedlers telah mengembangkan suatu indeks yang disebut skala the Least-Preferred Coworker (LPC​​).  Skala LPC meminta seorang pemimpin untuk memikirkan semua orang dengan siapa ia pernah bekerja, dan kemudian untuk menggambarkan orang yang bersangkutan bekerja dengannya. Orang ini merupakan seseorang atau seseorang yang pernah bekerja dengannya atau dia saat ini bekerja dengannya. Dari skala 1 sampai 8, pemimpin diminta untuk menggambarkan orang ini pada serangkaian bipolar skala seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Angkuh 1 2 3 4 5 6 7 8 Ramah
Nir-Kooperatif 1 2 3 4 5 6 7 8 Koperatif
Benci 1 2 3 4 5 6 7 8 Pendukung
Tertutup 1 2 3 4 5 6 7 8 Terbuka
Tanggapan terhadap skala ini (biasanya sebanyak enam belas pernyataan) yang dijumlahkan dan dihitung rata-rata nya: skor LPC tinggi menunjukkan bahwa pemimpin memiliki orientasi hubungan antar manusia, sedangkan skor LPC rendah menunjukkan orientasi tugas. Logika Fiedler adalah bahwa individu yang menilai rekan kerja mereka  relatif baik pada skala ini memperoleh kepuasan dari hubungan interpersonal; mereka yang menilai rekan kerja relatif tidak menguntungkan/kurang baik mendapatkan kepuasan dari kesuksesan kinerja tugas "(Gray, Starke 264). Metode ini mengungkapkan reaksi emosional individu terhadap orang-orang yang ia tidak dapat bekerja sama. Hal ini juga menekankan bahwa Metode ini tidak selalu pengukuran yang akurat.

Selasa, 09 Agustus 2011

Pemimpin Berani tampilan beda di Organisasi Anda


Kesuksesan suatu organisasi bergantung pada kualitas pemimpinnya tidak lah diragukan lagi. Baik organisasi ini adalah organisasi bisnis, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, maupun organisasi keagamaan, kualitas pemimpin organisasinya menentukan tingkat kuaitas organisasi itu sendiri. Keberhasilan pemimpin dapat dilihat dari antisipasi terhadap perubahan, pemanfaatan kesempatan, memotivasi bawahan mencapai produktivitas yang lebih tinggi, memperbaiki kinerja yang buruk, dan mengarahkan kegiatan organisasi mencapai tujuannya.

          Mengapa kepemimpinan menjadi begitu penting dalam meraih kesuksesan suatu organisasi? Jawabannya terletak pada koordinasi dan pengawasan. Tujuan Organisasi tidak mungkin akan dicapai oleh seorang sendirian, karena organisasi merupakan rangkaian mekanisme koordinasi dan pengawasan. Di sini peraturan, kebijakan, uraian kerja, dan hirarkhi kewenangan, ini semua merupakan piranti yang diciptakan untuk memfasilitasi koordinasi dan pengawasan. Nah, tidak ketinggalan pula, kepemimpinan memberikan sumbangan dalam memadukan pekerjaan atau aktivitas organisasi yang beragam, mengkoordinasikan komunikasi antar bagian dalam organisasi, memonitoring aktivitas, dan mengawasi penyimpangan dari standar. Tidak ada aturan atau ketentuan hukum yang bisa menggantikan peran pemimpin yang berpengalaman yang dapat mencapai percepatan gerak langkah aktivitas dan pengambilan keputusan yang tepat.
          Kepemimpinan tidak akan bisa digantikan oleh staf organisasi yang melaksanakan aktivitas-aktivitas organisasi. Perusahaan-perusahaan, instansi, lembaga, departemen pemerintah, organisasi pendidikan, dalam berbagai bentuk dan ukurannya, telah banyak mengeluarkan dana untuk dapat mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Setelah itu, mereka masih harus membayar gaji pemimpin yang direkrutnya, terkadang mencapai 10-20 kali lipat daripada membayar gaji staf biasa. Semakin tinggi tanggung jawab pemimpin semakin besar gaji yang akan diterimanya.
          Kalau organisasi-organisasi tersebut telah mengeluarkan banyak dana untuk mendapatkan pemimpin yang mereka inginkan, maka selayaknya mereka berharap pemimpin membuat orgnisasi mereka tampil beda, lebih maju, lebih profit, lebih canggih, lebih pangsa pasar, lebih dan lebih dan lebih..........
(Poster ini diadopsi dari DV. Day dan RG. Lord, ”Executive Leadership and Organizational Performance: Suggestion for a New Theory and Methodology,” Journal of Management, 1988, pp. 453-464)

Minggu, 07 Agustus 2011

ISO 9001 pada Dunia Pendidikan

ISO 9001 PADA DUNIA PENDIDIKAN
Oleh: Jaluanto.SPT, SE, MCom.*)

ABSTRAKSI
ISO 9001:2000 atau versi revisi yaitu 2008 adalah pilihan terbaik bagi suatu organisasi, termasuk institusi pendidikan, yang akan mengetrapkan Sistem Manajemen Mutu. Sistem ini mampu menyediakan standar minimum untuk memenuhi persyaratan tertentu dalam menyediakan produk atau jasa.
Sebagaimana disebutkan dalam persyaratan ISO 9001, bahwa peraturan, undang-undang, dan atau hukum yang berlaku harus pula diperhatikan dan dicantumkan dalam pembuatan atau pengembangan sistem manajemen mutu suatu organisasi. Demikian pula, proses-proses yang terjalin dalam sistem ini harus ditentukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pendokumentasian.
Kata Kunci: ISO 9001, Sistem, Sistem Manajemen Mutu, Pendidikan

Pendahuluan

Persepsi masyarakat mengenai pendidikan adalah pendidikan tidak lebih dari suatu proses pengalihan ilmu pengetahuan (knowledge). Anggapan semacam ini untuk era saat ini sudah tidak sesuai lagi karena paradigma pendidikan sudah disandarkan pada suatu proses yang terpadu dan berkelanjutan yang didasarkan pada kebutuhan individu dan kemampuan (Farrando, 2007: 15) Kegagalan memenuhi kebutuhan tersebut akan menyebabkan pendidikan  menjadikan peserta didik tersingkir dari masyarakat karena pendidikan yang diterima kemungkinan tidak sesuai dengan kebutuhan pribadi (bakat-minat individu) dan kebutuhan tenaga kerja dunia industri ataupun dunia usaha swasta lainnya. Pendidikan dapat dinyatakan gagal memenuhi proses transmisi apabila investasi pendidikan di bawah kelayakan pendidikan yang harus tersedia. Akibat dari ini semua adalah pendidikan akan menciptakan pengangguran intelektual yang justru membahayakan kehidupan masyarakat lainnya. Polisi dan pagar kawat berduri tidak akan mampu mencegah kejahatan intelektual yang makin berkembang saat ini.  Contoh, 20 tahun yang lalu tidak ada demo buruh yang berkepanjangan apalagi setiap tanggal 1 Mei yang dianut banyak buruh di banyak Negara sebagai hari buruh internasional (diekspresikan dengan demo). Tuntutan dan pergerakan organisasi buruh tidak akan sebesar sekarang ini jika tidak ada actor intelektual di belakangnya. 
Pendidikan tidak hanya proses pemindahan (pemberian) ilmu pengetahuan dari sang guru kepada sang murid sahaja. Namun, akan lebih mendalam adalah buku-buku ilmu pengetahuan yang ditulis para pakar dan dipelajaran secara mandiri oleh para peminatnya merupakan terobosan pendidikan yang tidak terlacak. Dengan demikian, pendidikan tidak lah layak jika dipandang sebagai capital investment (penanaman modal fisik) tetapi pendidikan adalah investasi kemanusiaan (peningkatan derajat martabat manusia) atau sebagai human investment.
Bertolak dari pemikiran di atas, suatu pendidikan musti dijalankan dengan kaidah-kaidah manajemen yang memadai. Salah satu pendekatan manajemen saat ini yang sedang popular adalah Pengetrapan ISO (International Standar for Organization) 9001 (Sistem Manajemen Mutu). Sistem ini mempunyai prinsip-prinsip manajemen yang bersifat universal sehingga dapat diterapkan diberbagai Negara. Selain ini, standar manajemen mutu ISO 9001 dapat diterapkan di dunia pendidikan pula, artinya standar ini tidak hanya diterapkan pada industri atau perusahaan yang bersifat komersial sahaja. 

Perumusan Masalah
  1. Apa pengertian manajemen mutu?
  2. Apa saja prinsip manajemen mutu 
  3. Apa dan bagaimana kaitan antar sub-sistem dari system manajemen mutu untuk dunia pendidikan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan Indonesia?

Pembahasan
  1. Pengertian Manajemen Mutu
Sistem manajemen merupakan suatu pendekatan sistematis dalam menangani proses dan atau aktivitas, orang, sumber daya, dan infrastruktur. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen suatu organisasi dipandang sebagai sebuah system yang mengelola operasi nya dalam kehidupan sehari-hari.

      Sistem, pada hakekatnya, seperti sebuah mesin manakala dijalankan sekali berputar dia      akan bekerja sendiri sampai sang pengendali  menghentikannya. Ini artinya, operasi suatu organisasi tidak berjalan karena figure seseorang, akan tetapi ia berjalan karena system di dalamnya bekerja dengan baik sesuai dengan standar-standar yang dikembangkan oleh organisasi yang bersangkutan.

Manajemen Mutu merupakan aktivitas yang bertujuan mempertemukan permintaan (persyaratan) pelanggan dengan aturan atau ketentuan atau undang-undang yang berlaku. Hal ini diselaraskan dengan usaha-usaha peningkatan atau perbaikan kinerja organisasi, termasuk, langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi serendah mungkin dampak ketidakefisienan opersai usaha organisasi. Usaha perbaikan ini tidak pernah mengenal batas waktu, boleh setiap tahun akan terjadi perbaikan. Tindakan perbaikan ini sering disebut dengan continually improve product performance (Neville-Clarke, 2006)
Suatu sistem manajemen kua­litas merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyararan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana orga­nisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar.
ISO 9001 menentukan persyaratan minimum untuk pengetrapan system manajemen mutu. Standar ISO 9001 mensyaratkan organisasi agar memastikan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan system ini. Persyaratan ISO 9001 dapat diterapkan pada  semua organisasi. Perbaikan yang berkesinambungan system manajemen mutu merupakan persyaratan standar yang dapat dipenuhi seiring perjalanan waktu.
2. Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu
Prinsip merupakan Kerangka  atau landasan aktifitas lembaga untuk peningkatan kinerja. Di dalam merancang atau mengembangkan system manajemen mutu terdapat 8 (delapan) prinsip atau landasan yang dijadikan acuannya (Neville-Clarke, 2006). Prinsip-prinsip ini dijabarkan secara singkat sebagai berikut:

1.    Fokus pada Pelanggan, artinya Pengukuran, pengelolaan dan jaminan kepuasan pelanggan dan pihak-pihak terkait (stake holder)

2.    Kepemimpinan, artinya Penetapan visi, kebijakan, strategi, pemberdayaan dan pemeliharaan

3.    Keterlibatan  Orang,  artinya Sumber daya manusia dengan kompetensi unggulan, sehingga mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya

4.    Pendekatan  Proses, artinya Identifikasi dan penetapan proses, penetapan parameter proses, pengelolaan proses dan pencatatan proses  

5.    Pendekatan Sistem,  artinya Pendekatan terstruktur dan terintegrasi proses kinerja melalui penetapan system 

6.    Peningkatan Terus Menerus, artinya Penetapan sasaran, ukuran-ukuran kinerja, evaluasi dan tindakan perbaikan 

7.    Pendekatan Faktual,  artinya Setiap keputusan ditetapkan berdasarkan fakta dan data yang akurat melalui proses analisis

            8. Hubungan Mutualis artinya Identifikasi, evaluasi pemasok untuk menjamin      
             terlaksananya tujuan jangka pendek maupun panjang
International Workshop Agreement (IWA, 2007) menambahkan empat prinsip tambahan bagi institusi pendidikan yaitu:
1)   Creating learner value
2)   Focusing on social value
3)   Agility
4)   Autonomy

Aplikasi prinsip-prinsip tersebut dilaksanakan dalam proses sistem manajemen mutu dapat digambarkan pada diagram berikut ini :
 
(Diadopsi dari Internal QMS Auditor Training Course Manual- ISO 9001:2000)
Sistem Manajemen Mutu yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, secara diagaram disajikan sebagai berikut:
Management Responsibility
1)   Manajemen Kelembagaan*)
2)   Tata Pamong ( Good Educational Governance )
3)   Pengabdian pada Masyarakat
4)   Humas
5)   Sistem Informasi
Resources Management
1)   Pendidik& Tenaga Kependidikan *):
2)   Pengadaan, Pembagian Tugas, Peningkatan Mutu
3)   Prasarana&Sarana & Suasana Akademik *):
4)   Pengadaan, Pemeliharaan & Penghapusan
5)   Pengelolaan Keuangan*): RAPBS, Biaya Investasi, Biaya Personal, Biaya Operasional

Product Realization
1)   Kurikulum Program Studi  *) : Standar Isi
2)   Peserta Didik &   Standar Kompetensi Lulusan*)
3)   Proses Pembelajaran *)
      4)Kerjasama  DN & LN

Measurement, Analyzis, n Improvement
1)   Penilaian Pendidikan*)
2)   Tindakan Perbaikan & Pencegahan
3)   Survey Pelanggan
      4) Penelitian

Simpulan

Sistem Manajemen Mutu berdasarkan ISO 9001 merupakan pelaksanaan manajemen suatu organisasi yang menekankan pada proses tata kelola yang memenuhi standar sebagaimana yang tercantum dalam klausul ISO. Sekalipun ISO merupakan standar yang bersifat internasional, akan tetapi pengetrapannya perlu memperhatikan Undang-undang atau Peraturan atau Hukum yang berlaku pada negara yang bersangkutan.
Suatu sistem yang dibentuk dan dilaksanakan oleh organisasi yang bersangkutan selayaknya mengacu pada undang-undang atau hukum yang berlaku sehingga sistem tersebut mempunyai dasar hukum yang kokoh dan tidak menghilangkan nasionalisme suatu bangsa. Hal ini telah dicantumkan pada persyaratan ISO 9001:2008 yang merupakan revisi persyaratan ISO sebelumnya.
Suatu organisasi yang akan mengetrapkan ISO 9001, semestinya, terlebih dahulu, mempersiapkan dan mengkaji ulang semua sub-sub sistem manajemen mutu yang telah dibentuk sebelumnya, sehingga hal ini akan mempermudah menemukan gap antara kenyataan dan persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001. Dengan demikian, pemenuhan persyaratan dan pendokumentasian prosedur – prosedur dan kebijakan maupun sasaran mutu dapat disesuaikan dengan persyaratan ISO 9001.

DAFTAR PUSTAKA
_________ Delegate Manual ISO 9000:2000 Series (2006), Overcuew abd Analysis, PT Neville-Clarke, Indonesia, Jakarta.
________ Farrando, Refael A. Arrascaeta (2007), Improved Guidlines on Implementing ISO 9001 in Education Sector, November-December, pp. 15-17, www.iso.org/ims: ISO Management Systems
_________ Internal QMS Auditor Training Course Manual ISO 9001:2000 (2008), Global Group, Surabaya.

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001:2000, http://skripsitesis.com.





KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb. Syukur Alhamdulillah, Syukur Alhamdulillah, Syukur Alhamdulillah, dapat berawal membuat blog yang sudah bertahun-tahun diimpikan belum kesampaian. Blog ini bertujuan berbagi ilmu pengetahuan, teknologi dan sistem informasi serta ilmu pengetahuan lainnya yang bersifat dunia wal akherah. insyaAllah. Bagi rekan-rekan yang biasa mengritisi blog agar membantu memperbaiki blog ini, bagi rakan-rakan yang suka ngeblog agar berkenan memberikan kontribusi artikel ilmiahnya. terima kasih
Wasalam,
bestjalu